Tema cerita yang diangkat sangat kental dengan budaya Minangkabau. Menampilkan keelokan alam dan budaya minang, serta kritik Buya Hamka dengan berbagai praktik budaya yang dianggap tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman. Buku ini mengisahkan Zainudin, seorang keturunan Minang-Makassar. Darah minang ia dapat dari ayahnya, sedangkan ibunya adalah seorang bugis